Jambore kalau menurut kamus
bahasa Inggris, berasal dari kata “Jamboree”, yang artinya kira-kira sebuah
perayaan atau pesta besar yang melibatkan massa yang banyak dan riuh.
Ini tepat disematkan pada jambore pramuka, karena biasanya pesertanya banyak
sekali.
Jambore juga merupakan Pertemuan
Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar
yang diselenggarakan oleh Kwartir
Gerakan Pramuka dari tingkat yang paling ranting sampai tingkat
nasional. Bahkan diduniapun diselenggarakan kegiatan serupa yang biasa disebut
Jambore Dunia (World Scout Jamboree).
Baden-Powell pernah
ditanya mengapa ia memilih kata Jamboree. Dan dia jawab, Apa lagi
yang akan Anda sebut?. Meskipun demikian, hal dasar yang diyakini di dalam
Kepanduan bahwa kata itu diciptakan oleh Baden-Powell. Dikatakan bahwa kata itu
memiliki beberapa kemungkinan asal-usul, mulai dari Hindi ke Swahili untuk dialek
asli Amerika.
Hal ini juga dikatakan bahwa kata Jambore berkaitan dengan kata Corroboree,
istilah dari suku Aborigin Australia untuk
setiap hal yang dianggap perkumpulan yang berisik yang dilakukan pada malam
hari atau gangguan. Dari sumber lain dikatakan pula bahwa kata Jambore berasal
dari Swahili untuk kata hello, jambo, sebagai akibat dari banyak
waktu yang ia habiskan disana.
Pasca Indonesia dilanda
pandemi Covid 19 selama
2 tahun, Kegiatan Pramuka seperti
Jamran, Jambore Nasional, dan kegiatan lainnya akan kembali normal digelar
secara terbuka. Meskipun demikian, untuk kegiatan indoor masih menggunakan
protokol kesehatan seperti memakai masker. Seperti hal nya di Kecamatan Ciracap
Kabupaten Sukabumi, kegiatan Jambore Ranting (Jamran) untuk tahun ini kembali bisa
dilaksanakan. Bertempat di Desa Purwasedar, kini seluruh peserta dari masing-masing
sekolah sangat antusias untuk mengikuti kegiatan Jamran ini. Begitupun dengan
sekolah kami Pangkalan SMPN 2 Ciracap Gudep 09.02.3669 – 09.02.3670 yang juga turut
serta dalam kegiatan pramuka ini dan mengirimkan sejumlah 6 Regu diantataranya
3 Regu Putra dan 3 Regu Putri.
Meskipun dalam pelaksanaan Jamran
ini selalu terdapat rintangan, halangan, serta penyekatan ruang gerak dalam
Pramuka, kita harus tetap berbakti tanpa henti, dan terus menerapkan ilmu-ilmu
yang diperoleh dari kegiatan Pramuka kedalam kehidupan sehari hari. Terutama
dalam kecintaan kita kepada alam, di Pramuka selalu ditanamkan rasa cinta
terhadap alam dan juga kasih sayang sesama manusia, kita harus mencintai alam,
merawat, manjaga, dan melestarikan keindahan alam. Semoga untuk tahun-tahun
yang akan datang kegiatan pramuka bisa terus terlaksana.