1 Juni Hari Lahir Pancasila: Pengertian, Sejarah, dan
Kronologi
Sebenarnya, istilah Pancasila sudah
dikenal sejak abad ke-14, tepatnya pada zaman Kerajaan Majapahit. Hal tersebut
diperkuat dengan adanya istilah Pancasila yang termaktub dalam manuskrip Negarakertagama karangan Empu
Prapanca dan kitab Sutasoma karangan
Empu Tantular.
Pancasila sendiri berasal dari bahasa
Sansekerta yang terdiri dari dua kata, Panca dan Sila. Panca artinya lima dan sila yang dapat diartikan sebagai
asas atau dasar. Melansir dari atmajaya.ac.id,
penggagas Pancasila, Ir. Soekarno mendapat inspirasi mengenai dasar negara saat
berada di Flores.
Dalam lamannya juga disuguhkan
kutipan, “Di pulau Bunga yang sepi
tidak berkawan aku telah menghabiskan waktu berjam-jam lamanya merenungkan di
bawah pohon kayu. Ketika itu datang ilham yang diturunkan oleh Tuhan mengenai
lima dasar falsafah hidup yang sekarang dikenal dengan Pancasila. Aku tidak
mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah
menggali tradisi kami jauh sampai ke dasarnya dan keluarlah aku dengan lima
butir mutiara yang indah.”
Sejarah lahirnya Pancasila, bermula dari
rapat Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau
dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai yang digelar pada tanggal
29 Mei hingga 1 Juni 1945.
Sidang pertama tersebut, diselenggarakan
di Gedung Chuo Sangi In yang berkedudukan di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang
sekarang dikenal dengan Gedung Pancasila. Pada zaman itu, Gedung Chuo Sangi In
merupakan Gedung Volksraad atau Gedung Perwakilan Rakyat.
Di sidang tersebut, beberapa tokoh
mengusulkan asas-asas yang akan dijadikan sebagai dasar negara. Namun,
menjelang hari terakhir belum mendapatkan titik terang mengenai perumusan dasar
negara. Hingga, pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mendapatkan giliran
untuk menyampaikan pidatonya.
Setelah menyampaikan pidato yang tanpa
judul ini, gagasan Soekarno akhirnya diterima secara aklamasi oleh seluruh
anggota BPUPKI. Setelah melalui proses panjang, pada tanggal 18 Agustus 1945
gagasan Soekarno, resmi dijadikan dasar negara yang bernama Pancasila.
Akibat kekalahan Jepang pada Perang Pasifik
atau Perang
Dunia II dengan Amerika, membuat Jenderal Kiniaki Kaiso
menjanjikan kemerdekaan Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk mengambil hati
masyarakat Indonesia agar mau berada di pihak Jepang.
Janji tersebut direalisasikan oleh Letjen Kumakici
Harada dengan membentuk lembaga Dokuritsu Junbi Cosakai atau BPUPKI pada
tanggal 29 April 1945. Lembaga tersebut diketuai oleh Dr. Radjiman
Widyodiningrat dan didampingi oleh Raden Panji Soeroso, selaku wakil ketua.
Setelah terbentuk, BPUPKI resmi menggelar sidang
pertamanya, pada tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945 yang diselenggarakan di
Gedung Chuo Sangi In untuk membahas dasar negara. Dalam sidang, beberapa tokoh
mengemukakan gagasannya mengenai dasar negara, mulai dari Moh. Yamin, Soepomo,
hingga Ir. Soekarno.
Dalam sejarahnya, hingga menjelang hari terakhir
sidang seluruh anggota BPUPKI masih belum sepakat dengan usulan-usulan yang
sudah dikemukakan. Lalu, pada sidang terakhir. Ir. Soekarno menyampaikan
pidatonya mengenai lima asas yang akan dijadikan dasar negara, diantaranya:
1. Kebangsaan
Indonesia
2. Internasional
atau Perikemanusiaan
3. Mufakat
atau Demokrasi
4. Kesejahteraan
Sosial, dan
5. Ketuhanan
Yang Maha Esa
Setelah mendengar pidato tersebut, seluruh anggota
BPUPKI secara aklamasi menerima gagasan tersebut sebagai dasar negara yang
dinamakan Pancasila. Demi menyempurnakan rumusan dasar negara dibentuklah
sebuah panitia Sembilan yang beranggotakan Ir. Soekarno, Mohammad Hatta,
Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar
Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.
Setelah melewati beberapa persidangan, Pancasila
resmi disahkan menjadi dasar negara pada sidang PPKI, tanggal 18 Agustus 1945.
Bersamaan dengan itu, disahkan juga Undang-Undang Dasar 1945 dengan Pancasila
yang dicantumkan dalam pembukaannya, terbentuknya Komite Nasional Indonesia
Pusat (KNIP), dan diangkatnya Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta sebagai presiden
dan wakil presiden Negara Kesatuan Republik Indoenesia (NKRI).
Itulah sejarah singkat Hari Lahir Pancasila yang
diperingati setiap tanggal 1 Juni. Panjang juga ya, prosesnya? Maka dari itu,
sebagai warga negara Indonesia wajib mengetahui sejarah lahirnya dasar negara
sendiri, sebagai bentuk penghargaan atas segala perjuangan pahlawan-pahlawan
nasional yang telah gugur demi memerdekakan negara ini.